TEHERAN, iNews.id - Iran mengklaim mampu secara teknis menciptakan bom nuklir. Sementara Presiden AS berjanji kepada Israel, Washington akan melakukan segala upaya untuk mencegah Iran mengembangkn bom nuklir.
Pernyataan itu disampaikan penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei, Kamal Kharraz kepada Al Jazeera, Minggu (17/7/2022), sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengakhiri perjalanan empat harinya ke Israel dan Arab Saudi.
"Dalam beberapa hari kami dapat memperkaya uranium hingga 60 persen dan kami dapat dengan mudah menghasilkan uranium yang diperkaya hingga 90 persen," katanya.
Meski demikian, Kharraz mengatakan negaranya belum mengambil keputusan terkait pengembangan bom nuklir.
Iran diketahui telah meningkatkan kegiatan nuklirnya beberapa tahun terakhir. Namun mereka mengklaim hal itu untuk energi sipil.
Iran sudah memperkaya uranium hingga 60 persen, jauh di atas batas 3,67 persen berdasarkan kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia, Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA). Hasil uranium yang diperkaya hingga 90 persen cocok untuk bom nuklir.
Pengembangan prorgam nuklir Iran ini mulai meningkat sejak mantan Presiden AS Donald Trump keluar dari kesepatakan nuklir Iran 2015. Perjanjian tersebut kacau balau apalagi diperparah ketika Washington menerapkan sanksi kepada Iran.