Dalam surat kepada parlemen, pengadilan menilai publikasi hukuman saja tidak cukup untuk mencegah kejahatan serupa di kemudian hari.
“Siaran, meskipun hanya bagian dari permulaan proses (hukuman mati), bisa mencapai tujuan untuk mencegah, yang tidak bisa dicapai dengan hanya menyiarkan saat sidang vonis,” demikian isi surat.
Pengacara Adel, Farid El Deeb, berkomentar kliennya tak layak diperlakukan seperti itu. Bahkan dia menganggap Adel tak bisa dihukum mati. Pihaknya akan mengajukan banding atas putusan pengadilan tersebut.
Mesir sebelumnya pernah menyiarkan langsung hukuman mati, yakni pada 1998. Saat itu para terpidana adalah tiga pria yang membunuh seorang perempuan dan dua anaknya di Kairo.