SIMFEROPOL, iNews.id – Wilayah Kherson, Ukraina, akan terus melanjutkan proses integrasi ke Rusia, meskipun Uni Eropa menolak untuk mengakui paspor Rusia yang dikeluarkan di wilayah tersebut.
Hal itu diungkapkan oleh Wakil Kepala Administrasi Militer-Sipil Kherson, Kirill Stremousov, kepada kantor berita Sputnik, akhir pekan ini. “Wilayah Kherson akan terus berintegrasi ke Rusia, terlepas dari pernyataan dan sikap Uni Eropa,” ujarnya.
Pada Jumat (3/6/2022) kemarin, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan, pihaknya tidak akan mengakui paspor Rusia yang dikeluarkan untuk penduduk wilayah Kherson dan Zaporizhzhia di Ukraina. Daerah-daerah tersebut kini dikuasai oleh tentara Rusia, sebagai hasil dari operasi militer khusus Moskow yang dimulai pada 24 Februari lalu.
“Wilayah kami akan menjadi bagian integral dari Federasi Rusia, dan tidak ada yang bisa mencegahnya. Paspor Rusia telah dikeluarkan dan akan dikeluarkan di wilayah ini. Semakin banyak penduduk wilayah Kherson akan menjadi warga negara Rusia,” kata Stremousov.
Dia menegaskan, dia sendiri, bersama dengan Kepala Pemerintah Kherson, Volodymyr Saldo, akan menjadi orang-orang pertama di wilayah itu yang mendapatkan kewarganegaraan Rusia.
“Saya akan bangga dengan ini dan saya akan tahu bahwa saya adalah warga negara merdeka di mana budaya dan nilai-nilai saya begitu kuat,” ucapnya.
“Penduduk Wilayah Kherson berterima kasih kepada Presiden Rusia (Vladimir Putin), yang memungkinkan kami semua merasa seperti bagian integral dari satu kesatuan besar,” kata pria itu lagi.
Pada Selasa (31/5/2022) lalu, Stremousov mengatakan kepada Sputnik bahwa Wilayah Kherson berencana untuk mengadakan referendum untuk bergabung dengan Rusia. Dia pun memperkirakan, setidaknya 60-70 persen dari penduduk wilayah itu akan setuju untuk menjadi bagian dari Rusia.