iodida ke awan dengan tingkat kelembapan berbeda, yang kemudian mengembun di sekitar partikel baru, kemudian menjadi lebih berat dan akhirnya jatuh sebagai hujan.
Sebuah studi yang didanai oleh US National Science Foundation, yang diterbitkan awal tahun ini, menemukan bahwa "penyemaian awan dapat meningkatkan hujan salju di area yang luas jika kondisi atmosfer mendukung".
Studi ini adalah salah satu yang pertama untuk memastikan secara pasti bahwa penyemaian awan berhasil, karena sebelumnya sulit untuk membedakan curah hujan yang dibuat sebagai hasil praktik dari hujan salju normal.
Ketidakpastian itu tidak menghentikan China berinvestasi besar-besaran dalam teknologi cuaca buatan. Antara 2012 dan 2017, negara tersebut menghabiskan lebih dari $ 1,34 miliar dolar AS untuk berbagai program modifikasi cuaca.
Tahun lalu, menurut kantor berita negara Xinhua, modifikasi cuaca membantu mengurangi dampak kerusakan akibat hujan es sampai 70% di wilayah barat China Xinjiang, sebuah daerah pertanian utama.