“Tidak mengizinkan jemaah menjalankan kewajiban dan ritual agama di bulan suci serta membatasi kebebasan memasuki Masjid Al Aqsa, kami memepringatkan hal itu bisa memicu suasana eksplosif,” tambah Safadi.
Sebelumnya Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir berharap pembatasan lebih ketat untuk akses ke Masjid Al Aqsa. Namun Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, jumlah jemaah yang diperbolehkan masuk ke kompleks Al Aqsa sama dengan tahun lalu.
Safadi mengingatkan, situasi di Tepi Barat sedang panas setelah pemerintah Israel mengumumkan akan membangun permukiman baru bagi Yahudi di tanah pendudukan. Belum lagi teror dari pemukim Yahudi terhadap warga Palestina.
“Tepi Barat sedang mendidih,” katanya.
Tepi Barat ikut memanas sejak perang Israel-Hamas pada 7 Oktober. Sekitar 400 warga Palestina tewas dalam bentrokan dengan pasukan keamanan atau pemukim Yahudi hingga saat ini.