AMMAN, iNews.id - Yordania mengecam keputusan polisi Israel yang mengizinkan 230 penganut Yahudi radikal memasuki kompleks Masjid Al Aqsa pada Minggu (28/2/2021).
Kelompok radikal itu memasuki kompleks Al Aqsa untuk merayakan festival Yahudi, Purim. Mereka menghubungi polisi Israel sehari sebelumnya perayaan, tanpa memberi tahu otoritas Yordania selaku pengelola masjid suci ketiga bagi umat Islam tersebut.
Festival Purim diadakan dengan mengenakan kostum dan pakaian khusus serta topeng warna-warni.
Warga Yahudi lainnya terekam kamera sedang mabuk sambil mengangkat botol minuman keras di luar salah satu gerbang kompleks Al Aqsa.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania Daifallah Al Fayez, seperti dikutip dari Arab News, Senin (1/3/2021), mengatakan, polisi Israel mengizinkan ratusan anggota kelompok radikal Yahudi masuk Masjid Al Aqsa tanpa berkoordinasi dengan pejabat Wakaf Yordania, selaku pengelola masjid suci dan bangunan suci umat Islam di Yerusalem.
Al Fayez menegaskan, departemen Wakaf yang berada di Yerusalem merupakan satu-satunya pihak yang bertanggung jawab atas pengelolaan masjid, termasuk memutuskan siapa yang boleh masuk dan tidak.