Warga Jakarta yang NIK-nya akan dinonaktifkan meliputi mereka yang sudah tidak tinggal di Jakarta atau mereka yang sudah meninggal tapi keluarganya belum melaporkan kematiannya.
Mereka yang sudah tinggal di luar Jakarta dan NIK-nya dinonaktifkan bisa berkoordinasi dengan Disdukcapil setempat untuk mengaktifkan NIK-nya kembali.
"Sebeneranya menonaktifkan itu tetap ada tetapi mereka disaaat mereka menggunakan KTP untuk BPJS, untuk pelayanan perbankan, samsat. Datanya tidak terlihat nah mereka harus menghubungi Dukcapil," ucapnya.
Budi mengaku, saat ini pihaknya sudah memegang 194.000 NIK Jakarta yang rencananya akan dinonaktifkan. Tapi angka tersebut bisa saja berubah karena pihaknya masih menginstruksikan Rukun Tetangga (RT) agar mendata kembali warganya.