JAKARTA, iNews.id - Sejumlah aktivis 98 hingga korban pelanggaran HAM menggelar aksi simbolis memajang 2.000 tengkorak dan 1.000 kuburan di Jalan Diponegoro 72, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024). Aksi itu digelar untuk memperingati 26 tahun reformasi.
Aksi ini menceritakan kekerasan Orde Baru yang menurut berbagai literasi merenggut lebih dari 500.000 jiwa dalam sekian banyak peristiwa berdarah untuk kepentingan politik maupun ekonomi kekuasaan dan kroninya.
Adapun sejumlah kasus pelanggaran yang menjadi sorotan hingga saat ini di antaranya Penembakan Misterius 1982, Rumah Heudong 1989, Kasus Sutet, Pembunuhan Munir, Udin Bernas, Marsinah, Pembunuhan Massal 1965, hingga Tragedi Poso dan Sampit.
Berdasarkan pantauan, mahasiswa, pejabat negara, media, dosen, fotografer dan kreator konten antusias melihat pertunjukan 2.000 tengkorak dan 1.000 kuburan berjejer di halaman markas Front Penyelamat Reformasi Indonesia.
Mereka juga terlihat memperhatikan satu per satu instalasi kuburan yang terbuat dari papan tripleks. Pada setiap instalasi kuburan itu juga terdapat sejumlah nama korban pelanggaran HAM, di antaranya Munir, Widji Thukul, Marsinah hingga Udin Bernas.
Taburan bunga juga menghiasi instalasi kuburan yang ada. Bendera Merah Putih dengan warna yang sudah mulai pudat juga terpampang di atas tumpukan instalasi tengkorak.