Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menuturkan, DKI juga mendapat penerimaan pembiayaan daerah yang berasal dari penerimaan penerusan pinjaman pemerintah pusat. Namun dana ini digunakan untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) yang dialokasikan sebesar Rp3,63 triliun. Maka, dalam APBD perubahan ada peningkatan sebesar Rp196 Juta.
“Begitu juga dengan pengeluaran pembiayaan pada penetapan APBD 2018. Pengeluaran pembiayaan dialokasikan sebesar Rp5,94 triliun. Namun pada perubahan mengalami peningkatan sebesar Rp2,22 triliun atau 37,34 persen, sehingga bertambah menjadi Rp8,16 triliun,” ucap Anies.
Menurut dia, pengeluaran pembiayaan sebagian besar digunakan untuk Penyertaan Modal Daerah (PMD) untuk permukiman bagi masyarakat berpenghasilan rendah, penyediaan daging bersubsidi, pengembangan sentra primer Tanah Abang, peningkatan pengolahan air limbah, serta beberapa proyek potensial.