"Terkait dengan meningkatnya 3,5% orang yang beralih ke umum kita cek. Apakah betul karena ganjil-genap karena kalau mau jujur kan yang naik kendaraan kan berkurang karena tidak bekerja karena WFH," katanya.
Ariza memperkirakan kenaikan 3,5 persen warga naik angkutan umum juga bisa disebabkan karena perekonomian warga yang buruk karena dampak Covid-19. Menurutnya, warga yang biasa menggunakan kendaraan pribadi beralih ke moda transportasi umum.
"Orang yang meningkat di kereta dan bus itu kita cek. Mungkin karena ekonomi. Tentu apa yang jadi perhatian Pak Doni akan kita perhatikan akan kita evaluasi dengan Dishub dan Polda Metro Jaya. Prinsipnya semua yang diambil selalu kita diskusikan," katanya.