Selain itu, Amir meminta pemprov bukan hanya sekedar menghidupkan operasional becak, tetapi juga memberikan pelatihan-pelatihan bagi pengemudi, serta mendorong sektor usaha dan pariwisata yang berdampak langsung dari operasional becak.
Amir berharap, masyarakat tidak berandai-andai dan melihat kebijakan ini secara harfiah. Menurut dia, pemprov tentu saja memiliki pertimbangan yang sudah matang terkait plus minus becak beroperasi di Jakarta.
“Yang paling penting adalah beliau melakukan ini untuk meminta respons dari masyarakat, sehingga nanti masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPMJD). Nah nanti RPMJD itu selesai nanti baru kita liat bagaimana realisasi dari gagasan yang dilempar Anies-Sandi ke masyarakat,” katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak perlu khawatir soal operasional becak akan menambah kemacetan Ibu Kota. Anies menegaskan bahwa kebijakan terkait becak bukan untuk menghadirkan becak kembali, tetapi mengatur yang telah ada.
Menurut Anies, hingga saat ini masih ada 1.000 lebih becak berada di Jakarta. Keberadaan becak-becak itu yang rencananya diatur. Pengemudi beca didorong untuk mendukung bidang pariwisata Jakarta dan hanya melayani masyarakat di kampung-kampung.
“Saya sampaikan kenyataannya saja, kenyataannya ada lebih dari 1.000 becak selama ini masih ada di Jakarta. Itu kenyataan, terus yang kedua mereka beroperasi di lingkungan perkampungan, itu kenyataan. Yang mau kita atur adalah mereka yang beroperasi di lingkungan,” kata Anies di Balai Kota Jakarta, Jumat 19 Januari.