JAKARTA, iNews.id – Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, menanggapi rencana kebijakan pembangunan transportasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Jabodetabek yang kemarin sempat diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Menurut dia, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI sebenarnya sudah menginisiasi untuk mengintegrasikan layanan angkutan umum, baik bus kecil, bus sedang, maupun bus besar di Ibu Kota. “Kami sudah melakukan perhitungan dan kajian kalau misalnya angkutan bus kecil ini diintegrasikan dalam satu platform, itu kilometer tempuhnya layanan Transjakarta itu sampai 2.000 km,” kata Sigit di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/1/2018).
Dia menuturkan, pembangunan sarana dan prasarana tranportasi harus dilakukan bersamaan dengan penataan rencana tata ruang dan wilayah (RTRW). Sistem yang terintegrasi pun diakuinya menjadi kunci keberhasilan transportasi untuk mendorong modal share ke arah yang lebih baik.
“Faktanya DKI meskipun PSO (public service obligation) tiap tahun meningkat, angkanya baru 19 persen. Untuk mencapai 60 persen di 2030 ini perlu ada usaha yang keras, perlu rekayasa trayeknya, begitu juga integrasi menjad satu kunci,” ungkap Sigit.
Dia mengatakan, Pemprov DKI bersama pemerintah pusat sepakat bahwa dalam jangka waktu 10 tahun, transportasi dan penataan ruang dan wilayah bisa selesai dan berjalan lebih baik. Sigit juga menegaskan, Dishub DKI bakal menyediakan lebih banyak lagi bus penunjang se-Jabodetabek sehingga masyarakat mampu berpindah dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.