“Beberapa hal yang dipersiapan tidak sesuai dengan materi yang dibahas, yakni tentang terorisme, sehingga sangat sulit dalam waktu sekejap untuk tune in dalam perdebatan di council ini,” ujar Harandy.
Kendati mengaku sedikit kecewa, Harandy tetap berusaha keras, sehingga beberapa kali dia bisa berbicara dan mempresentasikan pandangannya tentang pencegahan terorisme global.
Bagi siswa SMA Labschool, mengikuti Harvard MUN ini merupakan pengalaman internasional yang tak bisa dilupakan. Selain berkesempatan membawa nama negara, mereka juga bisa berinteraksi antarsiswa dari berbagai negara yang berbeda budaya.
“Memang ambisi para peserta untuk tampil dominan sudah terlihat dari awal council, setiap ada kesempatan mereka rebut dengan cepat. Tapi kendala yang paling menonjol adalah kemampuan Bahasa Inggris. Bagi yang sangat mumpuni, membuat mereka begitu piawai memainkan perdebatan di council,” kata Siswa SMA Labschool Kayla Tahira yang berada di komite United Nations Economic and Social Council mewakili Vietnam.