Maka dari itu, kata Hasto, PDIP mengusulkan berbagai langkah-langkah konsolidasi. Pertama, konsolidasi secara ideologi penting dalam membangun demokrasi Pancasila, menempatkan Pancasila sebagai basis seluruh kebijakan politik bangsa; kedua, aspek-aspek sistem hukum, ekonomi dan kebudayaan, yang juga didasarkan pada falsafah bangsa.
“Kalau kita lihat demokrasi kita itu dalam praktik itu sudah mencerminkan lebih liberal dari demokrasi yang bahkan terjadi di Amerika Serikat sekalipun,” kata Hasto.
Ketiga, dia melanjutkan, spiritualitas Pancasila juga untuk dipahami bagaimana prinsip-prinsip ketuhanan yang bekerja dalam sila-sila Pancasila; keempat, bagaimana gotong royong diilhami sebagai spriritualitas bangsa dalam menjalin hubungan vertikal dengan Tuhan, tetapi pada saat bersamaan punya tanggung jawab horizontal dengan sesama masyarakat; kelima, keenam dan ketujuh yakni sistem ekonomi, sistem hukum dan gerak kebudayaan.
“Dari ketujuh aspek harus menjadi benteng dari pendekatan hulu ke hilir,” tuturnya.
Hasto memaparkan, konsolidasi demokrasi penting dalam rangka mencegah berbagai bentuk intoleransi dan radikalisme serta terorisme. Konsolidasi hukum juga penting dengan budaya tertib hukum dalam penataan sistem politik nasional, adanya arah pembangunan yang jelas melalui pola Pembangunan Nasional Semesta Berencana. Praktik penyelenggaraan pemerintahan negara dengan menetapkan hukum nasional yang benar-benar ditegakkan atas dasar keadilan dan kemanusiaan.