Peristiwa ini telah terjadi sejak Mei hingga Agustus. Awalnya ada anggota yang salah memasukkan PIN saat menarik uang tunai dari ATM. Setelah PIN benar, ada uang keluar tetapi saldo tidak berkurang. Beberapa waktu mengambil uang lagi dan saldo tidak berkurang lagi. Demikian seterusnya.
"Menurut pengakuan mereka sudah lama (ambil uang). Bukan dalam sekali ambil sebesar itu, tidak. Kenapa pihak yang sana juga baru hebohnya sekarang. Itu juga jadi pertanyaan saya, sistem mereka (Bank DKI) seperti apa?" kata dia.
Kendati demikian Arifin mengimbau kepada anak buahnya untuk bekerja sesuai dengan norma-norma dan nilai petugas Satpol PP. Dia berharap kejadian ini tak terulang kembali.
"Saya katakan pada jajaran saya untuk mensyukuri berapapun penghasilan yang didapat, berapa pun itulah yang menjadi hak kita. Hindari cara-cara yang tidak baik, tidak halal. Kalau ada kerusakan harusnya melaporkan. Iya, harus seperti itu," ujarnya.