Gerindra-PKS Alot Tentukan Pengganti Sandiaga
Kekosongan kursi Wakil Gubernur DKI cukup lama sejak ditinggal Sandi. Dinamika antara Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) selaku partai pengusung untuk posisi Wagub DKI cukup alot. Kedua partai masing-masing menginginkan kadernya untuk menggantikan Sandi di Wagub DKI.
Bahkan, mantan Calon Wakil Gubernur DKI yang merupakan politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat sempat menyindir, Anies jangan terlalu lama jomlo. "Jangan lama-lama jomlo," kata Djator.
PKS menyatakan berhak untuk kursi Wakil Gubernur sesuai kesepakatan selaku partai pengusung Anies-Sandi dalam Pilgub DKI 2017. PKS meminta agar Gerindra menghormati dan tidak mencederai kesepakatan tersebut.
"PKS dan Gerindra selaku partai pengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno telah menyepakati kursi wakil gubernur jatah PKS," kata Ketua Fraksi PKS di DPRD DKI, Muhammad Arifin.
PKS kemudian mengajukan Sekretaris Umum DPW PKS DKI Agung Yulianto, mantan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu dan anggota DPRD DKI dari Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi. Sedangkan dari Gerindra mengajukan Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono, Anggota Dewan Penasihat Gerindra Arnes Lukman, Wakil Sekjen Gerindra Ahmad Riza Patria dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI saat itu, Saefullah.
Dalam prosesnya, nama yang diajukan oleh kedua partai mengerucut menjadi dua. PKS mangajukan Nurmansyah Lubis, sedangkan Gerindra mengajukan Ahmad Riza Patria.
Sementara itu Anies mengingatkan kepada calon wakil gubernur agar sesuai dengan visi yang disampaikan dalam kampanye Pilgub DKI 2017. Para calon diminta tegak lurus dengan agenda gubernur demi kelancaran pemerintahan daerah.
"Jangan membawa agenda sendiri," kata Anies.