RE mengaku dianiaya oleh rekannya selama dua hari berturut-turut. Bahkan, dugaannya sejumlah rekannya sudah melakukan perencanaan untuk menganiaya RE.
"Para geng ini sudah merencanakan lima hari berturut-turut hingga hari terakhir saya akan dihabisi oleh ketua geng di sana. Namun di hari kedua saya sudah benar-benar tidak merasakan tubuh saya karena saya sudah babak belur di sana," katanya.
Sementara itu, pihak Binus School Simprug membantah adanya tindakan bullying maupun pelecehan seksual terhadap korban. Humas Binus School Education Haris Suhendra mengatakan setelah dilakukan investigasi, hasilnya tidak ada temuan bullying dan pelecehan seksual, melainkan hanya perselisihan antarsiswa.
"Semua siswa yang terlibat dalam perselisihan tersebut telah mendapatkan sanksi berdasarkan fakta yang ditemukan dan sesuai dengan peraturan sekolah. Dengan adanya kejadian ini, sekolah juga memastikan setiap siswa mendapatkan dukungan pembelajaran baik luring maupun daring," katanya.