Namun, ternyata tanah yang dibeli tersebut mengandung minyak bumi. Keuntungan pun didapat Dian Al Mahri dari kandungan minyak bumi tanahnya itu.
Disebutkan, keuntungan per hari yang bisa diambil mencapai jutaan rupiah. Dari keuntungan itulah, Dian Al Mahri bersama suaminya, Maimun Al Rasyid, membeli lahan di Kecamatan Limo, Depok, pada 1996, yang kini berdiri Masjid Kubah Emas atau Masjid Dian Al Mahri.
Bagi warga sekitar, Dian Al Mahri adalah sosok yang dermawan. Salah satu buktinya adalah, Dian Al Mahri memperbaiki jalan Jalan Raya Meruyung, Limo, Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), dengan dibeton.
Hajah Dian Al Mahri kini telah meninggal dunia. Sebelum meninggal, almarhumah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Pondok Indah Jakarta.
Pengelola masjid kubah emas, Karno mengatakan, jenazah akan dimakamkan di Kompleks Masjid Kubah Emas. Proses pemakaman akan dilakukan siang ini.
"Habis salat Jumat," ujar Karno ketika dikonfirmasi iNews.id melalui pesan singkat, Jumat (29/3/2019).