Musim Kemarau 2025 Mundur, Pramono: Pemprov Jakarta Siap Antisipasi

Muhammad Refi Sandi
Gubernur Jakarta Pramono Anung. (Foto: Muhammad Refi Sandi)

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan mundurnya awal musim kemarau tahun ini terutama disebabkan oleh kondisi curah hujan yang lebih tinggi dari biasanya (atas normal) selama periode April hingga Mei 2025, yang seharusnya merupakan masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Menurut Dwikorita, kondisi ini telah diprediksi sebelumnya oleh BMKG melalui prakiraan iklim bulanan yang dirilis pada Maret 2025. Dalam prediksi tersebut, BMKG mengantisipasi adanya peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia bagian selatan, seperti Sumatera bagian selatan, Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. 

Peningkatan curah hujan ini menyebabkan wilayah-wilayah tersebut belum dapat bertransisi sepenuhnya ke musim kemarau sebagaimana biasanya.

"Prediksi musim dan bulanan yang kami rilis sejak Maret lalu menunjukkan adanya anomali curah hujan yang di atas normal di wilayah-wilayah tersebut, dan ini menjadi dasar utama dalam memprediksi mundurnya musim kemarau tahun ini,” ungkap Dwikorita.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
5 bulan lalu

BMKG: Baru 25 Persen Wilayah Masuk Musim Kemarau, 2 Daerah Berpotensi Banjir

Nasional
5 bulan lalu

BMKG Sebut Musim Kemarau 2025 Mundur dan Berdurasi Lebih Pendek, Simak Faktanya! 

Nasional
6 bulan lalu

Anomali Cuaca di Malang Raya, Hujan Deras dan Angin Kencang Terjadi di Musim Kemarau

Nasional
6 bulan lalu

Hujan Masih Turun meski Seharusnya Masuk Musim Kemarau, Imbas Kemarau Basah?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal