Faruk mengatakan, S dan kedua temannya menduga segerombolan pemotor itu merupakan geng motor. Akibat panik, korban dan kedua temannya berhamburan pergi dari warung kopi dan berlari menyelamatkan diri. Sementara korban, memilih menceburkan diri ke Kali.
"Takut (Korban) kayak diserang gitu, bukan takut dirampok bukan emang dia hanya takut diserang," tutur Faruk.
Usai segerombolan pemotor itu pergi, saksi pemilik warung kopi melihat korban menepi ke pinggir sungai. Korban mencoba berenang ke pinggir Kali.
Namun nahasnya, korban tidak muncul lagi ke permukaan saat mencoba berenang ke pinggir kali. "Si korban juga sempet berenang ke tepi nah tiba-tiba dia (korban) ngga muncul lagi. Dipikirnya dia sudah naik sama temennya, ternyata temennya yang dua itu juga ngga tau keberadaannya. Jadi ini bukan tawuran ya," katanya.
Saat ini, tim gabungan yang terdiri dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Barat, BPBD DKI Jakarta dan Kepolisian tengah mencari korban tenggelam itu.