Sandi mengatakan, pemprov akan memperluas area untuk menampung pedagang Pasar Tasik, sehingga tidak ada transaksi yang dilakukan di bahu jalan.
“Hari ini kita lihat semakin banyak, karena penyiapan lahan tadinya hanya sepertiga. Kita bisa tingkatkan jadi setengah, jumlah pedagang juga sudah lebih banyak yang ditampung, ini kita harapkan bisa menciptakan lapangan kerja karena kemarin ini ada penambahan dari jumlah pedagang, sehingga ada pedagang di bahu jalan,” paparnya.
Menurut Sandi, lokasi penampungan pedagang Pasar Tasik di Cideng Timur bersifat sementara. Pemprov DKI masih berupaya melobi agar pedagang kembali dapat ditampung di Bongkaran Tanah Abang.
“Negosiasi masih terus berlanjut untuk penggunaan di Bongkaran. Selama proses hukum berlangsung, kita cari regulasi yang memungkinkan Pemprov DKI tetap memberikan sarana dan lahan setelah bulan Ramadan,” ujar Sandi.
Pasar Tasik Tanah Abang buka setiap Senin dan Kamis pada pukul 05.00-11.00 WIB. Lantaran lokasi berjualan sebelumnya di Bongkaran Tanah Abang disegel polda, ratusan pedagang berjualan di atas trotoar hingga bahu jalan yang berada tepat di samping bangunan pasar Blok G. Kondisi itu pun menyebabkan kemacetan parah di kawasan Tanah Abang. Kemudian oleh Pemprov DKI di relokasi ke Cideng Timur. Namun belum ada perubahan signifikan.