Penelitian: Positif Covid-19 di DKI Jakarta Diperkirakan Sudah 32.000 Orang

Rizki Maulana
Para peneliti dari sejumlah universitas memperkirakan jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta telah menembus 32.000 orang. (Foto: Pixabay/ITB).

Nuning menuturkan, penting pula untuk diketahui bahwa ada dua catatan penting menyangkut estimasi-estimasi yang dilakukan pada kajian ilmiah ini. Pertama, analisis estimasi hanya dilaksanakan pada provinsi-provinsi yang sudah ada kasus kematiannya. Kedua, hasil estimasi ini hanya valid jika seluruh pasien yang terkonfirmasi Covid-19 dan meninggal dianggap tidak melakukan perjalanan lintas provinsi selama sekurang-kurangnya dua minggu. Asumsi-asumsi yang dipakai juga didasarkan data yang ada sampai tanggal 31 Maret 2020.

Berikutnya, untuk nilai Ro, Tim SimcovID memprediksi, dengan menggunakan Extended Kalman Filter (EKF), bahwa nilai Ro di Indonesia sekarang ada pada kisaran angka 3.3.

“Ro itu kalau di matematika bisa diartikan sebagai jumlah kelahiran kasus baru akibat 1 orang terinfeksi saat masuk ke dalam suatu populasi yang sepenuhnya sehat dan potensial untuk sakit. Biasanya, ada pihak yang menyebutnya juga sebagai faktor penggandaan atau semacamnya. Intinya, kita harus mengejar nilai Ro agar kurang dari 1 sehingga kita bisa mengejar keadaan bebas penyakit,“ ucap Nuning.

Sedangkan dalam melakukan kajian proyeksi waktu puncak dan jumlah kasus kematian dari skenario kebijakan pemerintah, Tim SimcovID membagi terlebih dahulu jenis skenario yang akan dikaji, yaitu tanpa kebijakan, kebijakan memperketat social/physical distancing, dan karantina wilayah. Selain itu, mereka juga menambahkan faktor waktu penerapan kebijakan dan waktu pelaporan/waktu konfirmasi kasus sebagai faktor kualitatif lainnya.

Hasilnya, kajian ilmiah tersebut menyimpulkan bahwa skenario kebijakan karantina wilayah dalam waktu dekat disertai dengan rapid-test adalah skenario terbaik yang dapat dilakukan pemerintah. Dari hasil pemodelan, mereka meyakini fenomena pandemi di Indonesia dapat mereda lebih cepat serta lebih sedikit kasus kematian jika pemerintah menerapkan karantina wilayah, melakukan rapid-test, dan segera memulai kebijakan-kebijakan tersebut.

“Segala bentuk pekerjaan yang kami lakukan dalam membangun model dan menghasilkan analisis hanya didasarkan pada sikap sukarela. Kami tidak punya tujuan lain selain ingin mengerjakan apa yang sudah menjadi bagian dari profesi kami yaitu menghasilkan publikasi ilmiah. Namun, tentunya kami akan senang jika apa yang kami kerjakan dapat membantu bagi yang membutuhkan,“ kata dia.

Editor : Zen Teguh
Artikel Terkait
Nasional
14 hari lalu

Kasus Covid-19 Naik Lagi di Indonesia, Anak-Anak Paling Rentan!

Nasional
21 hari lalu

Banyak Orang Sakit Batuk Pilek Sekarang, Kemenkes Bongkar Data Mengejutkan!

Health
1 bulan lalu

Kasus Keracunan MBG Bakal Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Nasional
1 bulan lalu

Menkes Minta Kasus Keracunan MBG Dilaporkan Harian seperti Covid-19

Mobil
1 bulan lalu

Incar Talenta Muda Indonesia, Hyundai Rangkul UI dan ITB

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal