Budi menuturkan, P lantas menemui ibunya, N yang sudah mengetahui jika anak tersebut diambil dari rumah orang tanpa sepengetahuannya. Bahkan, N justru menyetujui perbuatan P karena memang N ingin menjadikan korban sebagai anak.
"Jadi sama-sama ingin menguasai (korban) sehingga ibu dan anak kita jadikan tersangka. Keduanya lantas pergi ke Stasiun kereta dan menuju kawasan Tangerang untuk pulang ke rumahnya," ujarnya.
Begitu tiba di Stasiun kawasan Tangerang, kedua pelaku dijemput suami N. Suaminya itu pun kaget dengan adanya korban. Namun, keduanya berbohong kalau anak tersebut dipungut dari jalanan tanpa punya orangtua sehingga ingin dirawat di rumahnya.
"Bapaknya ini tak tahu apa-apa sehingga tak diamankan. Sejauh ini tak ada tanda kekerasan fisik, korban juga hanya menangis saja ingin bertemu orang tuanya dan sudah dikembalikan ke orang tuanya," katanya.
Polisi, menurut Budi, juga bakal memeriksakan tersangka ke psikolog untuk mengetahui ada tidaknya persoalan mental di antara keduanya sehingga melakukan penculikan. Penangkapan kedua pelaku berdasarkan CCTV di sekitar rumah korban yang merekam kejadian tersebut.