Orangnya itu hanya 15 orang dan 5 orang lainnya atas nama dia (pelaku). Begitu juga dengan arisan grade Rp24 juta.
”Saya ikut arisan yang Rp24 juta, yang sepuluh orang ini baru enam yang dapat, itu pun ada yang dibayar full dan ada yang setengah. Sementara, 15 orang yang kita kasih setiap bulan Rp 1 juta, itu nggak ada orangnya,” jelasnya.
Menurutnya, korban penipuan arisan keseluruhan sekitar ada 50 orang, yang terbagi menjadi lima kloter. Untuk kerugian sendiri mencapai ratusan juta.
”Keseluruhan Rp800 juta. Kerugian perorang mulai dari Rp11 juta sampai Rp24 juta. Ini sudah berjalan selama dua tahun dan sudah dilaporkan kepada petugas kepolisian,” tegasnya.