BOGOR, iNews.id - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menegaskan aturan ganjil genap menyasar masyarakat yang ingin berwisata atau tidak memiliki tujuan jelas. Apabila memiliki keperluan jelas atau termasuk yang dikecualikan dengan menunjukan bukti bisa melintas.
"Pokoknya target kita adalah orang jalan-jalan atau tanpa tujuan. Kalau tujuannya jelas, apalagi untuk bekerja itu silakan lewat. Tapi kalau memang tidak bisa membuktikan ada keperluan ya didenda," kata Bima, di Check Point Tugu Kujang, Jumat (12/2/2021).
Sejauh ini, ganjil genap berhasil menurunkan mobilitas saat akhir pekan. Tetapi, efektivitasnya baru akan terlihat pekan depan dengan kasus Covid-19.
"Kalau mobilitas sudah pasti lebih rendah. Lihat sekarang pun jam segini belum padat. Tapi kita masih harus lihat Sabtu Minggu ini dampaknya bagi lonjakan covid. Kita lihat data Sabtu Minggu besok," katanya.
Menurut dia, ganjil genap ini bukan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas. Temasuk terkait diperpanjang atau tidaknya aturan ganjil genap.
"Masih harus kita kaji lagi. Karena harus dilhiat dari lonjakan kasus covidnya dan tujuannya untuk apa. Kalau tujuannya kemacetan beda lagi analisisnya, beda lagi pemetaannya, beda lagi pembahasan dengan kepolisian. Kita lihat nanti," tutup Bima.