Lebih lanjut, Rahmat mengatakan tes massal secara acak yang dilakukan pemkot Bekasi sudah melebihi target satu persen dari penduduk Kota Bekasi yakni 2,4 juta jiwa.
"Mengacu pada Korea Selatan, di sana tes massal, yaitu 0,6 dari penduduknya. Sementara alat rapid test itu kemarin kamijuga ada yang beli sendiri sebanyak 7.000," kata Rahmat.
Berdasarkan data terakhir rasio reproduksi virus yakni 0,91 atau masih di bawah angka satu persen, maka rasio penularan Covid-19 di Kota Bekasi dinilai rendah. Atas dasar inilah aktivitas perekonomian Bekasi tetap berjalan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
"Yang di mal di-rapid test, yang di tempat hiburan di-rapid test, di-swab. Sampai dengan saat ini sudah habis 3.000 alat rapid test. Yang reaktif belum ditemukan adanya klaster baru. Tetapi ada klaster malah dari rumah ke rumah. Kasus baru itu dapat dikendalikan dengan melakukan pelacakan interaksi," ucapnya.