TANGSEL, iNews.id - Sebanyak 1.100 siswa SMK Nusantara, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), menunggak pembayaran hingga total nilainya mencapai Rp4,6 miliar. Akibat tunggakan itu, mereka tak bisa ikut ujian semester tepat waktu dan menundanya pada gelombang susulan.
Tunggakan masing-masing siswa berbeda-beda, dari yang terkecil hingga ada yang mencapai Rp10 juta per siswa.
Kondisi itu membuat sejumlah orang tua murid mengeluh, mereka khawatir anaknya tertekan secara psikologis lantaran tak bisa mengikuti ujian semester seperti siswa lain yang tak menunggak.
Salah satu perwakilan orang tua murid berinisial PA, mengaku, sudah mencoba memberi penjelasan ke sekolah soal kebijakan mengikuti ujian. Namun pihak sekolah tetap mengharuskan adanya pembayaran uang tunggakan.
"Kasihan kan, namanya anak-anak takut mentalnya gimana gitu nggak bisa ujian bareng. Kita sudah beberapa kali coba bertemu pihak sekolah agar anak-anak tetap ikut ujian dulu, tapi ya nggak bisa. Jadi harus membayar uang tunggakan dulu," katanya, Sabtu (12/03/22).
Sekolah telah mengeluarkan surat yang meminta adanya pembayaran tunggakan tersebut. Adapun toleransi nilai tunggakan bisa diberikan kepada para siswa yang menunggak dengan kisaran Rp500.000 hingga Rp1 juta.
"Kita sebagai orang tua merasa anak kita didiskriminasi aja. Harusnya kan biarin aja ikut ujian semester dulu, nanti soal tunggakan kita komunikasikan seperti apa kemampuan orang tua, namanya juga pandemi begini kemampuan ekonomi orang pasti berbeda-beda kan," katanya.