JAKARTA, iNews.id - Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta PT Transjakarta mengevaluasi jam kerja para sopir. Menurutnya hal itu penting dilakukan agar kecelakaan dua bus Transjakarta di Halte Cawang Ciliwung, Jakarta pada Senin, (25/10/2021) tidak terulang.
"Untuk itu kami sudah minta jajaran manajemen di Transjakarta untuk terus melakukan evaluasi dan mengambil langkah-langkah. Apalagi mereka yang bertugas di shift yang pertama dari pukul 03.00 WIB, jam-jam ngantuk dan sebagai berikut," ujar Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/11/2021).
Riza pun menyatakan Pemprov DKI Jakarta dan semua institusi termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) selalu melakukan evaluasi terkait kecelakaan maut tersebut.
"Evaluasi itu protap yang harus dilakukan. Tidak ada kecelakaan saja harus ada evaluasi. Apalagi kalau ada masalah kecelakaan," kata Riza.
Riza pun menjelaskan tidak mudah menjadi sopir bus Transjakarta. Sebab, dibutuhkan konsentrasi penuh saat mengemudikan bus Transjakarta. Sementara jalur yang dilalui bus Transjakarta setiap hari sama dan di sisi kana serta kiri ada pembatasnya, sehingga hal itu bisa bikin sopir bus Transjakarta jenuh dan cepat ngantuk.
"Seperti yang pernah kami sampaikan, memang tidak mudah menjadi driver atau sopir busway. Karena busway itu jalannya lurus di kiri-kanan ada pembatas jalannya. Itu memang bosan dan lebih cepat ngantuk. Konsentrasinya lebih berat daripada kalau kita bawa mobil atau bus di jalan umum biasanya. Jadi memang perlu konsentrasi yang lebih tinggi," kata Riza.