Abdul Haris kemudian memuji jawaban bocah mungil itu sambil memastikan bahwa yang dia maksud mungkin tim kesukaan, bukan pemain favorit.
Kegiatan dilanjutkan dengan kelas interaktif, diselingi dengan bernyanyi. “Siapa yang mau nyanyi ke depan?” kata Subroto.
Beberapa murid perempuan mengangkat tangan. Mereka pun diminta maju ke depan kelas. “Mau nyanyi lagu apa, Sayang?” ujar redaktur pelaksana Republika itu.
“Lagu ‘Balonku’,” jawab murid-murid itu kompak. Jadilah mereka menyanyikan lirik yang sudah menjadi lagu anak-anak “sejuta umat” itu.
Setelah puas bernyanyi, kelas pun diisi dengan kuis. Pertanyaan yang diajukan sederhana saja, yakni seputar nama hewan dan tumbuhan. Murid yang dapat menjawab soal yang diberikan wartawan, bakal mendapatkan hadiah bingkisan menarik dari BRI.
“Siapa yang tahu, hewan apa yang suka menggigit kita kalau lagi tidur malam hari?” tanya Lembai, wartawan iNews.id.
“Nyamuuuuuk,” ucap anak-anak dengan antusias.
Pertanyaan dari para jurnalis pun terus berlanjut, sampai semua anak kebagian hadiah. Mereka tampak begitu gembira mendapat bingkisan tersebut.
Begitulah secuil gambaran dari program “Jurnalis BRI Mengajar” di Desa Gunung Geulis, Sabtu kemarin. Program tersebut sebagai bentuk partisipasi jurnalis bersama Bank BRI untuk turut andil dalam memajukan bidang pendidikan di Indonesia. Kegiatan itu menjadi bagian dari program CSR (corporate social responsibility) “Ini... Sekolahku!!!” BRI Peduli yang telah berjalan selama bertahun-tahun.