Soenario Sastrowardoyo berperan sebagai penasihat umum dalam perumusan naskah Sumpah Pemuda. Ia juga salah satu pencetus Manifesto 1925 saat menjadi pengurus Perhimpunan Indonesia (PI) di Belanda bersama Mohammad Hatta.
Amir Syarifuddin Harahap adalah bendahara dalam perumusan Sumpah Pemuda. Amir merupakan pemuda dari Jong Batak yang aktif berpartisipasi menyumbangkan ide untuk perumusan Sumpah Pemuda.
WR Supratman adalah pencipta lagu ‘Indonesia Raya’. Lagu kemerdekaan tersebut pertama kali diperdengarkan pada Kongres Pemuda II lewat gesekan biola oleh WR Supratman. Sejak itu, lagu tersebut semakin dikenal sebagai lagu nasional Indonesia.
Kongres Pemuda II dilaksanakan selama tiga kali. Rapat pertama berlangsung di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), rapat kedua di Gedung Oos-Java Bioscoop, dan yang terakhir di Gedung Indonesische Clubgebouw di Kramat Raya. Tempat rapat yang terakhir merupakan rumah milik Sie Kong Lian, seorang keturunan Tionghoa.
Sarmidi Mangoensarkoro adalah pembicara dalam perumusan naskah Sumpah Pemuda. Dalam Kongres Pemuda II ia menyampaikan pidato tentang pendidikan nasional dan berpendapat jika anak harus memiliki pendidikan kebangsaan yang layak.