JAKARTA, iNews.id - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mencatat hingga Sabtu (3/10/2020) sebanyak 130 dokter meninggal dunia akibat Covid-19. Ke-130 dokter yang wafat, terdiri dari 67 dokter umum dengan empat di antaranya adalah guru besar, 61 dokter spesialis dan empat di antaranya adalah guru besar, serta 2 orang residen.
Wakil Ketua Tim Mitigasi PB IDI, Ari Kusuma menuturkan, seluruh dokter tersebut berasal dari 18 IDI Wilayah provinsi dan 61 IDI Cabang atau Kota/Kabupaten. Dia pun merasa prihatin lantaran pemerintah dan beberapa pihak lainnya telah melakukan berbagai cara agar masyarakat menganggap protokol kesehatan itu penting, namun dirasa masyarakat terlalu abai akan hal tersebut.
"Kita tahu angka kematian yang cepat ini membuktikan bahwa masyarakat tidak hanya abai dengan protokol kesehatan namun juga tidak peduli terhadap keselamatan tenaga kesehatan," ujar Ari dalam keterangan video, Minggu (4/10/2020).
Tingginya angka kematian dokter, kata Ari merupakan kerugian yang amat besar bagi Indonesia. Pasalnya, sebelum pandemi, jumlah dokter Indonesia salah satu yang terkecil di dunia.
"Kehilangan tenaga kesehatan merupakan kehilangan uang besar bagi suatu bangsa terutama dalam mempertahankan dan mengembangkan aspek kesehatan jumlah tenaga kesehatan terutama di Indonesia. Sebelum pandemi Covid-19 ini sudah merupakan salah satu yang terendah di dunia. Jumlah dokter 1 orang dokter diestimasi melayani 3.000 masyarakat," tuturnya.