"Nah dari 272.000 itu, 181.000 adalah orang profesional. Jadi sudah bergeser. Jadi bukan lagi kita mendorong ke domestic workers tetapi juga kepada skills workers, yaitu mereka yang sudah memiliki medium high skill yang sekarang sudah kita lakukan," ucap Mukhtarudin.
Mukhtarudin menyampaikan, Prabowo telah menugaskan kementeriannya untuk melakukan program quick win memanfaatkan pasar luar negeri, salah satunya dengan menciptakan "SMK Go Global" yang masih diproses.
Dengan program ini, para lulusan SMK bisa tersalurkan ke pasar dunia kerja luar negeri. Dia memastikan, pihaknya akan mencari peluang lapangan kerja bagi para lulusan SMK ke luar negeri.