Korban perundungan sampai harus dilarikan ke rumah sakit dan mendapat perawatan. Terkait kronologi kejadian, ibu korban menyampaikan dalam keterangannya di media sosial. "Sejak tanggal 2 Februari anak sy dihajar, dipiting, dicekik, diikat di tiang, ditendang, diludahi bergantian, badannya disundut dengan rokok, dipukul pakai kayu dari belakang, dihajar bagian perutnya dan ditonton banyak orang," ujar dia.
Kekerasan tersebut bahkan berlanjut ke beberapa hari setelahnya. Dirinya juga menjelaskan mengapa anaknya tak melawan ketika dihajar pelaku. "Kenapa anak saya tidak bisa melawan, karena diancam kalo lapor dan melawan adiknya yang kelas 6 SD akan dianiaya juga, akan dilecehkan dan bahkan mengancam membunuh," tambahnya.
Sebuah video berdurasi 42 detik viral di sosial media X. Video tersebut memperlihatkan aksi perundungan yang dilakukan anggota kelompok Geng Tai.
Dalam video, terlihat seorang bocah laki-laki tengah dipermalukan oleh anggota geng dan hanya mengenakan kaus serta celana dalam. Video viral itu lantas dikecam banyak warganet di media sosial. "Astaghfirullah kelakukan bocah sekarang," ujar akun @ny***. Selain itu, adapula warganet yang mempertanyakan bagaimana didikan orangtua pelaku hingga meminta agar para pelaku perundungan harus dijebloskan ke penjara.
Binus School yang diwakili oleh PR (humas) Haris Suhendra, membenarkan keterlibatan anak Vincent Rompies dalam kasus bullying yang sedang ramai diperbincangkan. Pihak sekolah akan melakukan pemanggilan orangtua mengenai kasus tersebut dalam waktu dekat.