JAKARTA, iNews.id – Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi ikut menjemput kedatangan jenazah Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu di Bandara Kualanamu, Medan. Diketahui, almarhum merupakan putra dari Gus Irawan Pasaribu.
Bahkan Edy mengiringi jenazah hingga disemayakan di rumah duka. Berita terpopuler lainnya hasil final piala AFF Futsal 2022. Berikut rangkuman berita terpopuler pada Senin (11/4/2022):
1. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi Ikut Jemput Jenazah Putra Gus Irawan di Bandara
Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Edy Rahmayadi ikut menjemput kedatangan jenazah Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu di Bandara Kualanamu, Medan. Diketahui, almarhum merupakan putra dari Gus Irawan Pasaribu.
Bahkan Edy mengiringi jenazah hingga disemayakan di rumah duka di Komplek Tasbi I, Blok LL No 27 Medan. Edy juga mengucapkan rasa dukanya untuk Gus Irawan yang merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Sumut. Tak hanya itu, Edy juga tampak terlihat medoakan almarhum di samping jenazahnya.
Pada Sabtu (9/4/2022) pukul 14.32 WIB, Putra Gus Irawan Pasaribu, Putra Ahmad Syarif Irawan Pasaribu, meninggal dunia. Almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Telogorejo, Semarang, Jawa Tengah.
2. Diundang Megawati Ceramah di Markas PDIP, Cak Nun Sempat Merasa Bingung
Pada Minggu (10/4/2022) malam, tokoh intelektual muslim Indonesia, Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun mengisi ceramah di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Dia sempat merasa merasa bingung ketika hendak mengisi ceramah di markas PDI Perjuangan.
Hal ini lantaran, banyak orang yang tidak suka Cak Nun mengisi ceramah di markas PDI Perjuangan. Cak Nun mendapat kritik keras di media sosial ketika hendak mengisi ceramah di markas PDI Perjuangan.
Cak Nun menjelaskan, sebenarnya dia diundang langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri untuk memberikan ceramah di markas partai berlambang banteng itu. Megawati meminta Cak Nun untuk mengisi ceramah sejak tiga tahun lalu.
Cak Nun mengaku baru bisa mengisi ceramah pada bulan Ramadan ini. Ada proses yang panjang untuk memutuskan mengisi ceramah di markas PDI Perjuangan.
Tak hanya itu, Cak Nun juga meminta agar jangan sampai ada kesalahan berpikir ketika dia mengisi ceramah di markas PDI Perjuangan. Dia berharap agar ceramahnya tersebut bukan untuk dengki atau saingan dengan siapapun.