“Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh”
Terima kasih.
Selamat pagi hadirin sekalian,
Sebelum saya memulai pidato saya, saya ingin bertanya terlebih dahulu. Apakah di sini ada yang merasa dirinya tidak bebas? Atau mungkin hidup seperti dipaksa? Dipaksa untuk beribadah, dipaksa untuk kerja yang tidak sesuai keinginan, atau bahkan dipaksa pacaran dengan seseorang yang bukan pujaan hati kita?
Hati-hati, mungkin kalian sedang diimperialisasi oleh orang lain atau diri kalian sendiri. Ya, pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang kolonialisme dan imperialisme.
Seperti yang saya umpamakan tadi, imperialisme adalah menguasai dengan paksaan. Menguasai di sini bisa dalam bidang ekonomi, agama, hukum, pemerintahan, hingga hubungan interpersonal orang. Syaratnya adalah memaksa.
Sedangkan kolonialisme adalah bagian dari imperialisme. Pecahan atau bagian kecil dari imperialisme. Mudahnya, kalau tiga negara dikuasai oleh satu pihak itu imperialisme, nah satu negara itu ialah kolonialisme. Cara mengurus koloninya tergantung pada pemerintah kolonial daerah tersebut.
Indonesia yang kita tinggali saat ini adalah bekas koloni Pemerintah Hindia Belanda selama kurang lebih tiga setengah abad. 350 tahun bayangkan dikuasai secara paksa. Rakyat tidak meminta itu, rakyat tidak berdoa untuk itu juga. Namun, ketahuilah berkat jasa kolonialisme kaum penjajah, kita bisa menyatukan seluruh Indonesia.