6.727 Santri Diniyah Ikuti Ujian Nasional Kejar Ijazah Formal, Terus Bertambah sejak 2018

Widya Michella
Kemenag menggelar ujian nasional Madrasah Diniyah tahun 2023 yang diikuti hampir 7.000 santri. (Foto: Kemenag)

JAKARTA, iNews.id - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam akan menggelar Ujian Akhir Pendidikan Diniyah Formal Berstandar Nasional (UAPDFBN) yang disebut Imtihan Wathani. Imtihan Wathani yang berarti ujian nasional akan dilaksanakan pada bulan Februari 2023. 

Untuk jenjang menengah atas atau Ulya diselenggarakan pada 7–9 Februari 2023. Sedangkan untuk jenjang menengah pertama atau Wustha digelar pada tanggal 14–16 Februari 2023.

Sesuai karakter Madrasah Diniyah yang berciri khas Islam tradisional, materi yang diujikan semuanya menggunakan bahasa Arab. Untuk tingkat Ulya meliputi Tafsir-Ilmu Tafsir, Hadits-Ilmu Hadits, Fiqh-Ushul Fiqh, Bahasa Arab, dan Nahwu-Sharf.

Sedangkan materi untuk Pendidikan Diniyah Formal (PDF) tingkat Wustha yaitu Tafsir, Hadits, Fiqh, Bahasa Arab, dan Nahwu-Sharf.  Imtihan nasional secara serentak ini akan diikuti oleh 6.727 santri dari 101 lembaga Pendidikan Diniyah Formal. Rinciannya, 3.837 santri akan diuji di jenjang Wustha dan 2.890 santri diuji di jenjang Ulya.

Ujian nasional bagi santri diniyah merupakan hal baru di Indonesia. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemanag, Muhammad Ali Ramdhani mengungkapkan Imtihan wathani ini merupakan wujud pelaksanaan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Beleid ini telah diturunkan dalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 31 Tahun 2020 tentang Pendidikan Pesantren.

Menurut UU Pesantren, siswa Madrasah Diniyah Formal berstatus setara dengan sekolah formal lainnya sesuai jenjangnya. 

"Untuk mendapatkan status setara tersebut, lembaga PDF harus memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan kualifikasi formil yang ditetapkan Kementerian Agama," kata Ramdhani. 

Bila pada tahun-tahun sebelumnya ujian nasional versi pesantren ini masih menggunakan dua model yaitu paper based dan computer based, tahun ini sepenuhnya menggunakan Computer Based Test (CBT). Ali Ramdhani berharap para santri dapat menampilkan versi terbaiknya dalam imtihan nasional nanti.

"Saya mengucapkan selamat dan sukses, semoga meraih prestasi belajar yang membanggakan," katanya.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
5 hari lalu

KPK Sita Rumah hingga Mobil terkait Kasus Korupsi Kuota Haji

Nasional
9 hari lalu

Kemenag Rumuskan 5 Rekomendasi Pencegahan Konflik Berdimensi Agama, Apa Saja?

Buletin
12 hari lalu

Gus Elham Minta Maaf usai Dihujat Cium Anak Perempuan: Saya Khilaf

Nasional
12 hari lalu

Eks Direktur Kemenag Rampung Diperiksa KPK terkait Kasus Kuota Haji, Dicecar Apa?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal