“Saya juga berharap FGD ini bisa di-policy-kan. Tidak berhenti di ruangan ini, tetapi tolong Pak Rachmat juga bisa menghadirkan sebuah policy paper, policy recommendation. Yang pada akhirnya kita juga bisa kembali present ini kepada Bapak Presiden. Jadi sekali lagi, ini serius. Ini urgent. Ini krisis. Mari kita satu-satu untuk bisa mengatasi krisis ini,” tutur AHY.
Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar, Rachmat Kaimuddin menjelaskan Indonesia menghasilkan sekitar 69 juta ton sampah setiap tahun atau sekitar 0,7 kg/hari dihasilkan tiap orang. Angka ini akan terus bertambah seiring pertumbuhan ekonomi negara.
Maka dari itu, dia menilai FGD ini penting digelar untuk bersama-sama mendengarkan keresahan dan pengalaman para pelaksana di lapangan.
“Kita ingin mengidentifikasi akar masalah secara jujur dan konkret, serta memetakan apa saja yang perlu diperbaiki—baik dalam aspek kebijakan, kelembagaan, keuangan, maupun teknik. FGD ini bukan sekadar forum diskusi, tapi ruang bersama untuk membangun pemahaman bersama permasalahan yang kita hadapi saat ini,” ujar Rachmat.
FGD ini sendiri diketahui menjadi bagian penting menuju pelaksanaan konferensi internasional mengenai infrastruktur yang akan diadakan Kemenko Infra dalam waktu dekat.
Turut hadir dalam FGD ini Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto; Dirjen Cipta Karya Kementerian PU, Dewi Chomistriana; Staf Khusus Menko, Agust Jovan Latuconsina; Tenaga Ahli Menko, Diska Putri dan Ahmad Khoirul Umam; serta perwakilan kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.