Ia juga menyampaikan bahwa neraca perdagangan dan transaksi berjalan masih mencatatkan surplus, dengan cadangan devisa tetap berada pada level tinggi.
Selain itu, pertumbuhan kredit nasional tetap positif dan didukung oleh likuiditas yang kuat, yang dinilai akan berdampak positif terhadap perekonomian tahun depan.
“Yang positif pertumbuhan kredit tetap positif 7,36 persen. Dan uang primer yang kemarin digelontorin Pak Menkeu ini juga tinggi, Pak. Tumbuh 13,3 persen, Rp2.136 triliun. Jadi efeknya tahun depan akan positif, Pak Presiden,” paparnya.
Untuk menjaga momentum pertumbuhan, pemerintah mendorong konsumsi masyarakat melalui berbagai program belanja Nataru baik melalui online maupun ritel nasional. Selain konsumsi, sektor pariwisata juga terus digerakkan melalui penyelenggaraan berbagai agenda nasional sepanjang Desember.
“Ada 37 event di bulan Desember ini sehingga ini juga akan mendorong pergerakan daripada penduduk Indonesia, Pak Presiden,” ujarnya.