Akademisi Sebut Film Dirty Vote Upaya Selamatkan Demokrasi dari Kecurangan

Carlos Roy Fajarta
Akademisi mengatakan film Dirty Vote merupakan upaya untuk menyelamatkan demokrasi dari kecurangan. (Foto: PSHK Indonesia/YouTube)

JAKARTA, iNews.id - Direktur Eksekutif Lembaga Penelitian, Penerangan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Fahmi Wibawa membedah film Dirty Vote yang mengupas dugaan kecurangan pada Pemilu 2024. Dia menyebut film tersebut sebagai upaya akademisi dan pakar hukum untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia.

"Kita ingin menggelorakan penyelamatan demokrasi dari mereka penghamba kekuasaan. Kenapa di H-1 sangat penting untuk bedah film Dirty Vote, membuka tabir penghamba kekuasaan sudah merancang kecurangan jauh-jauh hari dengan pendekatan teknokratis, terstruktur, sistematis, dan masif," ujar Fahmi dalam webinar yang digelar LP3ES secara daring, Selasa (13/2/2024).

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu mengatakan, berbagai temuan kecurangan yang disampaikan dalam film tersebut diharapkan dapat membuka wawasan bagi masyarakat untuk memahami berbagai penyimpangan yang dilakukan pemerintah.

"Kita melihat langkah mereka harus diimbangi agar demokrasi selamat dengan pemilu yang jurdil. Mereka menggunakan cara culas dan tidak punya urat malu. Kita imparsial, tidak ingin memihak. Kita tidak menyadari ada gerakan terstruktur rapi dan dibajak oleh mereka. Sebelum memilih para pencoblos harus menonton film ini," kata Fahmi.

Sementara itu, Direktur Pusat Media dan Demokrasi LP3ES, Wijayanto mengungkap ketiga pakar hukum tata negara yang membintangi film Dirty Vote yakni Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari, telah dilaporkan oleh  salah satu organisasi kemasyarakatan (ormas) ke polisi. Dia melihat ada berbagai tekanan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu untuk meng-counter berbagai fakta dalam film Dirty Vote.

Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait
Nasional
4 hari lalu

Prabowo: Belum Tentu Demokrasi di Barat Cocok sama Kita

Nasional
1 bulan lalu

Prabowo di KTT ASEAN: Dorong Perdamaian di Myanmar dan Redam Ketegangan Thailand-Kamboja

Nasional
2 bulan lalu

Mengimajinasikan Indonesia

Internasional
2 bulan lalu

Maria Corina Machado Raih Nobel Perdamaian 2025, Simbol Perlawanan Demokrasi Venezuela

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal