"Misalnya membawa isu-isu dari kota ke daerah atau desa, itu menjadi satu poin penting kenapa ada pemisahan dan sebagainya. Ini saya kira menjadi salah satu penting kenapa urbanisasi politik dilihat tidak semata-mata soal ekonomi, tapi juga ada unsur politiknya," kata dia.
Tantangan keempat soal pembelahan politik. Hal tersebut merupakan dampak dari urbanisasi politik. Dia mencontohkan, ada seseorang yang baru pulang kampung kemudian membagi dan membangun sebuah pemahaman politik tertentu.
Kelima, soal keyakinan ideologi baru. Menurut dia, ini menjadi tantangan dalam konteks nilai-nilai Pancasila. Banyak orang membawa nilai baru yang akhirnya menggeser keyakinan politik, nilai dan sebagainya.
Terakhir, soal pergeseran paradigma nilai. Dia melihat banyak kasus yang kemudian menjadi penguat bahwa desa tidak lagi menjadi entitas dengan homogenitas kuat.
“Desa tidak lagi menjadi fondasi tradisi nilai-nilai keguyuban, kegotongroyongan karena pada akhirnya kemudian desa tersebut bertransformasi menjadi satu entitas yang kemudian menjadi basis dari nilai-nilai yang dianggap bertentangan pada nilai-nilai Pancasila,” kata dia.