JAKARTA, iNews.id – Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pandjajaran (Unpad) Muradi mencatat terdapat enam tantangan yang akan dihadapi desa dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hati. Jika tidak diantisipasi dan dikelola dengan baik, tantangan ini dapat mengikis penerapan Pancasila bagi masyarakat desa.
Muradi menuturkan, tantangan pertama berasal dari teknologi informasi. Dia memperkirakan 80-90 persen desa di seluruh Indonesia kini sudah bisa mengakses teknologi informasi tersebut.
"Saya kira ini menjadi salah satu tantangan serius. Kenapa? Karena filter pada akhirnya jadi tidak lagi bisa sama seperti 20 tahun lalu," kata Muradi dalam Seminar Online Sosialiasi Pancasila bertajuk 'Pengarusutamaan Nilai-Nilai Pancasila Dalam Pembangunan Desa Menuju Indonesia Maju', Selasa (6/10/2020). Turut hadir dalam seminar ini Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi.
Menurut dia, teknologi informasi berdampak positif, namun juga ada sisi negatif. Penyaringan atas teknologi informasi akan berdampak pada kehidupan masyarakat.
Tantangan kedua masih terkait dengan teknologi informasi, yakni akses informasi yang sangat cepat. Sama halnya dengan teknologi informasi itu, kemudahan dalam akses juga dapat menimbulkan dampak positif serta negatif.
Tantangan ketiga, kata Muradi, berkaitan dengan dinamika politik di desa yakni urbanisasi politik. Desa-desa yang memiliki karakterisitik urban tinggi bisa menjadi tantangan tersendiri.