Cerita Sengkuni dalam Mahabarata merupakan pelajaran berharga tentang bahayanya sifat licik. Pasalnya, sifat-sifat tersebut justru menghancurkannya sendiri hingga dirinya tewas di tangan Bima, saudara sepupunya.
Dari cerita tersebut, istilah ‘sengkuni’ kemudian digunakan dalam konteks bahasa gaul saat ini untuk menggambarkan seseorang yang memiliki sifat jahat, licik, suka mengadu domba, dan haus akan kekuasaan.
Misalnya, jika seseorang mengatakan "Dia itu Sengkuni banget", maka ia sedang menggambarkan orang tersebut sebagai orang yang jahat, licik, dan suka mengadu domba.
Kata "sengkuni" juga dapat digunakan untuk menggambarkan suatu situasi atau kondisi yang penuh dengan adu domba atau intrik. Misalnya, jika seseorang mengatakan "Perang ini sudah seperti Sengkuni", maka ia sedang menggambarkan perang tersebut sebagai perang yang penuh dengan adu domba dan intrik.
Secara umum, kata "sengkuni" memiliki arti yang negatif. Oleh karena itu, kata ini akan digunakan oleh orang-orang saat ini untuk mewakili sosok yang ia benci.
Cukup jelas bukan arti kata sengkuni dalam bahasa gaul? Semoga bermanfaat.