Di China, perayaan tahun baru masehi tidak sebesar perayaan tahun baru Imlek, yang jatuh pada tanggal yang berbeda setiap tahun, berdasarkan kalender lunar.
Namun, beberapa orang masih merayakan tahun baru masehi dengan cara yang mirip dengan tahun baru Imlek, seperti membersihkan rumah, memasang dekorasi merah, memberikan angpao, atau menyantap makanan khas, seperti dumpling, nian gao, atau tang yuan.
Selain itu, beberapa orang juga mengikuti tradisi Barat, seperti mengadakan pesta, menonton kembang api, atau menghitung mundur waktu.
Di Jepang, perayaan tahun baru masehi disebut sebagai Shogatsu, dan merupakan salah satu perayaan terpenting dan tersuci di negara tersebut.
Orang-orang Jepang biasanya merayakan tahun baru masehi dengan melakukan tradisi-tradisi seperti Osoji, yaitu membersihkan rumah dan lingkungan sebelum tahun baru, sebagai simbol membersihkan diri dari kotoran dan kesalahan di tahun lalu; Osechi, yaitu menyantap makanan khas yang disajikan dalam kotak-kotak cantik, yang memiliki makna-makna tertentu, seperti kesehatan, kesuburan, atau kemakmuran; Hatsumode, yaitu berziarah ke kuil atau tempat suci pada malam atau pagi tahun baru, untuk berdoa dan meminta berkah untuk tahun yang baru; atau Nengajo, yaitu mengirimkan kartu ucapan tahun baru kepada keluarga, teman, atau kolega, yang biasanya dihiasi dengan gambar binatang yang sesuai dengan shio tahun tersebut.