Badan Pangan Nasional Gandeng KPK Cegah Korupsi dan Gratifikasi

Putra Ramadhani Astyawan
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi dan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron. (Foto: MPI/Putra Ramadhani Astyawan)

Salah satu korupsi dalam sektor pangan yang paling sering terjadi yaitu pada kegiatan ekspor dan impor. Imbasnya, bisa merusak harga hasil panen.

"Kerugian yang riil dari sektor pangan selama ini yang paling banyak adalah ekspor impor. Timing saja misalnya, kalau kemudian impor pada saat masyarakat petani Indonesia panen, pasti merusak harga. Rusaknya harga itu di kemudian hari membuat apatis lagi masyarakat untuk menanam. Itu yang harus dijaga. Kemudian lagi harganya, harganya pasti anjlok. Kemudian mengakibatkan impor butuh suap untuk dapatkan izin. Nah yang begitu-begitu adalah kerugian tidak langsung. Yang langsung adalah kalau impornya pada saat masyarakat sedang panen raya, pasti akan merusak harga," ujarnya.

Sehingga, KPK berharap kepada BPN menjamin balancing ekspor dan impor. Hal itu harus dilakukan secara tepat agar tidak merugikan masyarakat.

"Kami berharap, harus menjamin balancingnya, impor pada saat butuh. Sehingga pada waktunya masyarakat butuh, itu dikeluarkan. Itu adalah bagian tugas dari Badan Pangan Nasional," tuturnya.

Editor : Rizal Bomantama
Artikel Terkait
Nasional
2 jam lalu

KPK Geledah Rumah dan Kantor Kajari HSU Terkait Dugaan Pemerasan  

Nasional
18 jam lalu

KPK Geledah Rumah Bupati Bekasi Ade Kuswara, Sita Mobil Mewah hingga Dokumen

Nasional
1 hari lalu

KPK Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu, Sita Uang Rp400 Juta

Nasional
1 hari lalu

Penampakan Eks Kasi Datun Kejari HSU Taruna Fariadi Pakai Rompi Oranye usai Ditahan KPK

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal