Bahlil mengatakan akan didorong mandatori untuk menggunakan E10 alias mencampur kandungan etanol 10 persen untuk setiap produk BBM di Indonesia. Tujuannya untuk menekan angka impor BBM yang selama ini menjadi momok bagi APBN.
Di sisi lain, dia membantah produk BBM dengan kandungan etanol kurang bagus digunakan untuk mesin kendaraan. Sebab, beberapa negara lain disebut telah berhasil menggunakan etanol sebagai campuran bahan bakar.
"Jadi sangatlah tidak benar kalau dibilang etanol itu tidak bagus. Buktinya di negara-negara lain sudah pakai barang ini. Mungkin yang tidak bagus itu yang mau impor, mau-mau mereka (importir) saja. Itu yang mereka anggap tidak bagus," kata Bahlil.