Hingga kemudian di pertengahan 2021, Gage Design mendapat order pemasangan baliho dan billboard Puan Maharani di sejumlah titik. Bambang pun menyebut dampak pemesanan ini sangat luar biasa untuk pihaknya, apalagi orderan masuk di saat kebijakan PPKM diberlakukan.
“Selain bisa membuat kami menjaga omset dan team work tetap utuh, kami malah bisa memberi bonus kepada karyawan berkat billboard dan baliho Kepak Sayap Kebhinekaan,” katanya.
Bambang mengaku mendapat banyak orderan untuk memasang papan iklan Puan bahkan hingga ke luar daerah Solo. Banyaknya pemesanan ini membuat Gage Design bisa berbagi rezeki ke advertising agency lainnya, sehingga semakin banyak pekerja periklanan luar ruang yang terselamatkan dari krisis pandemi.
“Kebetulan kami ada asosiasi bersama, sehingga kami bisa tahu betapa kawan-kawan di asosiasi maupun di luar asosiasi mendapat manfaat juga (dari pemasangan iklan Puan Maharani), sehingga tidak terdampak pengurangan akibat PPKM Darurat,” ucapnya.
Billboard dan baliho Puan Maharani dipesan oleh para kader PDIP, termasuk kepala daerah dan anggota DPR serta DPD PDIP di sejumlah daerah. Bahkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuking Raka dan wakilnya, Teguh Prakosa ikut memesan pemasangan billboard Puan Maharani.
Bambang menyatakan Gage Design terlibat dalam pemasangan baliho dan billboard Puan Maharani untuk 201 titik di Solo dan sebagian daerah di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Aceh serta Sumatera Barat. Harga satu billboard dan baliho berkisar antara Rp12-15 juta yang dipesan untuk jangka waktu dua bulan. Omset Gage Design pun naik cukup signifikan.
“Alhamdullah, omset naik 200 persen. Rekor (pesanan) kami terbanyak dalam sejarah perusahaan justu saat pandemi berkat iklan Mbak Puan. Terima kasih Mbak Puan, engkau telah menyelamatkan kami,” tutur Bambang.