"Nanti kami sediakan barcode di sekitar Bandara Soekarno-Hatta, agar orang asing bisa mendaftar melalui link yang tersedia untuk dapat melintas menggunakan autogate," ujar Silmy.
Sementara itu, pada mesin autogate versi terbaru ini juga dapat digunakan oleh WNI pemegang paspor elektronik maupun paspor biasa (non-elektronik).
Saat akan melewati autogate, pengguna harus memastikan seluruh bagian wajah terlihat dengan jelas. Aksesoris seperti topi, masker, atau lainnya yang menutup wajah harus dilepaskan lebih dahulu. Sampul paspor juga harus dibuka sebelum melakukan pemindaian (scan).
Setelah memindai halaman biodata paspor, pengguna menghadapkan wajah pada layar di bagian depan untuk pemindaian wajah (face recognition).
Jika sudah terpindai dan sistem tidak menunjukkan informasi yang mencurigakan, pintu autogate akan terbuka dan pengguna bisa langsung melanjutkan perjalanannya.
Silmy menambahkan, dalam waktu dekat Direktorat Jenderal Imigrasi juga sedang memasang mesin autogate di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali serta di Batam, Kepulauan Riau.