Awalnya Bareskrim menetapkan delapan orang tersangka yakni lima pekerja bangunan masing-masing berinisial T, H, S, K, dan IS. Kemudian mandor berinsial UAM.
Lalu Direktur Utama PT APM berinisial R. Dan yang terakhir, Direktur Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berinisial NH.
Kemudian, Bareskrim kembali menetapkan tiga orang sebagai tersangka. Mereka yakni IS yang merupakan mantan pegawai Kejagung yang pernah berdinas sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Lalu, JM yang merupakan konsultan perencana Aluminium composite panel (ACP) dari PT IN juga ditetapkan tersangka. Terakhir, MD yang meminjam bendera PT APM dalam pengadaan minyak lobi merek TOP Cleaner.
Open Flame atau nyala api terbuka yang menyebabkan kebakaran di Gedung Kejagung diduga kuat akibat adanya bara api dari rokok kuli bangunan tersebut. Padahal di lantai 6 gedung itu tidak diperbolehkan merokok.
Atas perbuatannya, seluruh tersangka pun disangka melanggar Pasal 188 KUHP tentang kealpaan Jo Pasal 55 KUHP. Dengan ancaman pidana penjara maksimal lima tahun.