Setelah merintis pergerakan bagi pendidikan perempuan, Dewi Sartika tidak pernah berhenti berjuang. Dia terus berkarya dan menginspirasi banyak perempuan di sekitarnya.
Pada 11 September 1947, Dewi Sartika berpulang. Dunia kehilangan seorang pejuang pendidikan bagi kaum perempuan.
Dewi Sartika kemudian dimakamkan di daerah Cineam dan dipindahkan ke Jalan Karang Anyar, Bandung setelah Agresi Militer Belanda mereda. Walaupun telah tiada, semangatnya yang membara dan dedikasinya dalam memperjuangkan hak pendidikan perempuan tetap hidup dalam ingatan kita.
Bagi mereka yang mengenalnya, Dewi Sartika adalah sumber inspirasi yang tak ada tandingannya. Dia adalah contoh nyata ketekunan dan tekad bisa mengatasi segala rintangan.
Kisah hidupnya adalah bukti perempuan juga bisa menjadi agen perubahan yang besar dan memiliki peran yang penting dalam pembentukan masa depan bangsa.
Dewi Sartika dianugerahi penghargaan perak dan emas dari Pemerintah Hindia Belanda masing-masing pada 1922 dan 1939. Penghargaan itu diberikan atas prestasinya dalam memajukan pendidikan perempuan.