JAKARTA, iNews.id - Anggota Komisi VIII DPR Sandi Fitrian Noor meminta pemerintah dan masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan nasional secara komprehensif menyikapi imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Sebab, BMKG telah mengidentifikasi 14 zona merah megathrust yang berpotensi memicu gempa hingga tsunami di sejumlah daerah serta prakiraan cuaca ekstrem hingga Januari 2025.
Menurut dia, temuan itu bisa menjadi modal untuk mewaspadai potensi bencana alam di tanah air.
"Data dari BMKG ini bukan untuk ditakuti, tetapi untuk dijadikan dasar kesiapan kita yang lebih matang. Kombinasi ancaman gempa besar berskala megathrust yang dapat memicu tsunami, ditambah dengan cuaca ekstrem, menciptakan kerentanan multidimensi. Ini saatnya kita bertindak kolektif, dari tingkat pemerintah pusat hingga keluarga di rumah," ujar Sandi, Selasa (16/12/2025).
Dia mengatakan, Indonesia berada di jalur ring of fire atau cincin api pasifik dengan pertemuan tiga lempeng tektonik utama. Dia menilai temuan BMKG itu menjadi alarm keras bagi seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.
"Potensi gempa bumi berkekuatan besar yang dapat memicu tsunami harus menjadi prioritas utama kewaspadaan nasional, sejalan dengan ancaman hidrometeorologi akibat cuaca ekstrem yang terus terjadi." tutur dia.
Di sisi lain, Sandi juga menyoroti fenomena perubahan iklim dan cuaca ekstrem. Menurutnya, hal itu turut meningkatkan frekuensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung yang berdampak langsung terhadap keselamatan masyarakat, infrastruktur, ketahanan pangan dan aktivitas sosial ekonomi.